Magnetic Resonance Imaging (MRI) jantung menggunakan magnet dan gelombang radio untuk memindai jantung dan menghasilkan gambar atau foto jantung. MRI tidak menggunakan radiasi seperti jenis pemeriksaan radiologi lainnya dan tidak memiliki efek merugikan jangka panjang. MRI perfusi stres jantung menggunakan suntikan media kontras selama pemindaian. Kontras masuk ke otot jantung di daerah yang menerima suplai darah yang baik. Pada daerah yang relatif aliran darahnya kurang tidak terdapat kontras, yang bisa menjadi indikator penyakit jantung iskemik. Aliran darah (perfusi) ke jantung dinilai baik pada istirahat dan pada waktu dilakukan stres test. Stres test dilakukan dengan suntikan obat yang disebut adenosin. Obat ini memiliki efek pada jantung seperti latihan fisik dan kontras yang telah disuntikkan dapat memperlihatkan bagian dari otot jantung yang tidak menerima pasokan darah yang memadai. Setelah itu tes ini dilakukan tanpa adenosin dan dibandingkan dengan gambar yang dilakukan stres test. Informasi ini membantu dalam mengidentifikasi adanya iskemia dan dapat menunjukkan pembuluh darah yang menyebabkan masalah dengan akurat.
Persiapan MRI Stres perfusi jantung
- Menghindari Kafein selama 24 jam sampai 48 jam sebelum pemeriksaan. Kafein mengganggu pemberian adenosin di hati
- Berpuasa selama 4 jam
- mengisi kuesioner sebelum pemeriksaan untuk memastikan aman bagi pasien untuk masuk mesin MRI
- Melakukan tes darah serum kreatinin dan BUN
- Memakai pakaian yang disediakan. Hal ini untuk menghindari benda logam yang dapat mengganggu magnet dan untuk memungkinkan akses yang mudah untuk memasang elektroda pada dada untuk memonitor detak jantung
- Berbaring di tempat tidur pemindai
- Dilatih untuk melakukan pemindaian MRI
- Lead untuk memantau denyut jantung kemudian akan ditempatkan pada dada
- Jika suntikan kontras media (gadolinium chelate) diperlukan, dipasang IV line d tangan kiri dan kanan
- Dipasang koil di daerah dada yang bekerja dengan magnet utama untuk menerima sinyal gelombang radio untuk menghasilkan gambar.
- Setelah siap, akan ditempatkan di dalam mesin MRI yang seperti terowongan pendek. Akan ada suara bersenandung dan suara mengetuk teradi di sekitar yang menunjukkan baha scanner sedang berjalan. Biasanya merasa sedikit hangat selama pemindaian
- Pasien akan diminta untuk menahan napas dari waktu ke waktu selama scan untuk membantu menghasilkan gambar yang terbaik
- Mesin MRI bising, sehinga pasien dipasang headphone dan dapat mendengarkan musik dan berbicara dengan petugas radiografer selama melakukan scan. Pasien juga akan diberi tombol bel selama pemindaian. menekan tombol bel akan membuat radiografer mengetahui bahwa pasien ingin berbicara. Sebuah mikrofon terletak di dalam mesn MRI.
- Setelah pasien merasa nyaman, radiografer akan kembali ke konsol kontrol, meninggalkan pasien dalam mesin MRI. Dari sini radiorafer akan mengontol scanner untuk menscan bagian jantung
- Suntikan kontras dan adenosin akan diberikan selama pemindaian untuk pemeriksaan perfusi jantung. Pada waktu disuntik adenosin akan terasa tidak enak di daerah dada dan wajah. Efek ini singkat dan biasanya segera berakhir setelah suntikan diberikan.
- Tidak ada resiko yag berarti dari mesin MRI. Kebanyakan orang biasanya tidak ada masalah kecuali yang menggunakan implan atau peralatan seperti alat pacu jantung.
- Ada resiko yang sangat kecil dari reaksi alergi yang terkait dengan konras medium (gadolinium chelate)
- Adenosin diberikan selama stres test. Namun obat ini dapat memiliki efek samping yang lebih serius termasuk : nyeri dada, badan terasa hangat, bedebar-debar, dan kadang terasa sesak.
- MRI menghindari paparan radiasi (X-ray). Hal ini sangat bermanfaat bagi pasien yang harus dilakukan evaluasi secara berulang
- MRI mempunyai kelebihan dibandingkan sinar-X dalam kemampuan menampilkan gambar secara khusus untuk menunjukkan anatomi yang kompleks. Mampu untuk menganalisa aliran dara melalui pembuluh darah dan di dalam ruang jantung. Gambar yang kabur karena gerakan jantung dan pembuluh darah dapat diatasi
- MRI perfusi dapat memberikan informasi penting mengenai bagian otot jantung dengan suplai darah yang tidak memadai dan dapat menentukan otot jantung masih hidup atau tidak. Ini dapat digunakan untuk memandu pengobatan.
- Mengukur fungsi ventrikel kiri dan kanan :
2. Gagal jantung
3. Arythmogenic right ventricular dysplasia (ARVD)
4. Hipertensi pulmonal
- Evaluasi anatomi jantung
2. Tumor dan thrombus jantung
3. Penyakit jantung bawaan (kongenital)
4. Patent Foramen Ovale (PFO)
- Perfusi otot jantung (miokard) : Penyakit jantung koroner
- Mengevaluasi myocardial scar/viability
2. Identifikasi kardiomiopati dari miokarditis kronis
- MRA oroner : anomali arteri koroner
- Mengukur aliran darah
2. Evaluasi Shunts ASD, VSD, dan PDA
- Pertimbangan khusus lainnya :
2. Pasien yang tidak kandidat pemeriksaan nuklir jantung (obesitas, payudara besar, wanita, bdn kecil)
3. Pasien tidak mau diperiksa prosedur invasif (TEE, kateterisasi jantung)
4. Pasien yang menginginkan diperiksa lengkap
Jenis Pemeriksaan MRI Jantung
- MRA coronary
- Perfusion study
- Viability study
- Dobutamine stres MRI
- ARVD study
- MRA
- Function study
- Congenital Heart study
Tidak ada komentar:
Posting Komentar